Formulir pendaftaran adalah satu
bendel berkas yang diisi calon siswa ketika mendaftarkan diri masuk sebagai
siswa baru di sebuah sekolah atau menjadi siswa pindahan.
Pada kenyataannya, banyak sekolah
yang menjadikan formulir pendaftaran hanya sebagai formalitas administrasi
pendaftaran.
Setelah formulir disi dan
dikumpulkan, biasanya akan diarsipkan dan disimpan di lemari. Ia akan berada
disitu terus sampai siswa yang ada di data itu sudah lulus atau meningkgalkan
sekolah.
Sehingga, formulir pendaftaran tidak ubahnya
seperti kertas yang tidak terpakai. Yang pada akhirnya nanti akan dijual
kiloan.
ilustrasi canva.com
Padahal, isi formulir pendaftaran
bisa memberikan banyak kemanfaatan. Apa sajakah itu?
Pertama, bagi calon siswa formulir pendaftaran
menjadi sarana untuk mengenalkan diri dan orangtua kepada pihak sekolah. Data
yang diisikan di dalam formulir pendaftaran seakan mewakili sekian kali
wawancara. Secara waktu menjadi lebih efektif efisien.
Kedua, bagi guru formulir pendaftaran
berguna untuk menjadi sarana guru mengenali siswa.
Bagi guru, memahami siswa sangat
menentukan proses interaksi antara guru dan siswa.. Semakin guru mengenali
siswa akan semakin mudah dalam membangun interaksi. Data yang diisikan calon
siswa akan sangat membantu guru dalam mengenali kondisi awal siswa.
Ketiga, bagi sekolah data yang
diisikan di formular pendaftaran menjadi database awal siswa yang akan
dimasukkan ke data pokok baik online (dapodik) maupun buku induk sekolah. Dari data
tersebut sekolah tidak hanya mendapatkan data siswa tapi juga data orangtua
yang bisa digunakan untuk membuat kebijakan khusus maupun bisa untuk tindak
lanjut kerjasama kedepannya.
ilustrasi freeepik.com
Pesan bagi calon siswa atau
orangtua isilah data di formulir pendaftaran dengan se-valid mungkin agar tidak
memunculkan bias pemahaman.
Bagi guru dan manajemen sekolah
gunakanlah data dengan sebaik dan sebijak mungkin untuk kemaslahatan bersama.
Sungguh sayang jika barang berharga
itu tidak ada gunanya.