Selasa, 28 Februari 2023

Talents Mapping

Talents Mapping

 

Setiap diri manusia itu unik.

Setiap manusia itu mestinya punya bakat.

Sebagaimana yang ditegaskan Allah di dalam Alqur’an, “Katakanlah (Muhammad), 'Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing.' Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya” (Al-Isra: 84)

Dugaan saya ayat diatas lah yang mendasari gagasan sang penulis buku Talent Mapping


Pasalnya ayat tersebut sering diulang untuk memberikan penegasan akan uraian gagasan yang disampaikan terkait bakat atau dalam ayat tersebut diistilahkan sebagai ‘syakila’

Buku Abah Rama ini memberikan kesejukan dalam kebentuan seseorang memahami apa itu bakat? Apakah setiap manusia memiliki bakat? Bagaimana cara mengetahui bakat? Dan semua dengan gamblang Abah uraikan di buku itu.

Buku yang tidak terlalu tebal berjudul Talent Mapping seakan menjadi tafsir kekinian dari satu ayat Allah diatas

Beberapa kali pernah mengikuti seminar beliau secara langsung juga terasa betul pencerahan yang diberikan. Mak cess bagaikan diguyur bongkahan es. Beliau figur yang multitalenta, bagus dalam kepenulisan, juga mantap dalam monolog

Semoga kedepan dimudahkan untuk mendalami dan menjadi praktisi Talent Mapping. Pengen jadi murid Abah. Semoga ada kesempatan.

Kamis, 09 Februari 2023

Social intelligence

Social intelligence

 

Salah satu goal dari Pendidikan adalah membekali peserta didik untuk mampu tinggal bersama masyarakat yang ada di lingkungannya, learning to live together.

Secara pendekatan agama ada perkataan nabi Muhammad, diantara tanda berimannya seseorang adalah ketika ia memuliakan tetangga sekitarnya.

Karena itu sangat disayangkan jika proses pendidikan kurang mengindahkan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan baik di tengah masyarakat. Tentu yang terbaik adalah ketika mereka bisa memberikan manfaat untuk lingkungan tempat tingalnya. Inilah yang disebut kemampuan sosial atau social inteligence.




Sebagai bentuk upaya mewujudkan pembelajaran social intelligence, maka kami menugaskan siswa untuk berperan di lingkungannya. Siswa putra membantu menjadi muadzin di masjid atau musholla terdekat. Sedangkan siswa putri membantu membersihkan atau merapikan perlengkapan yang ada di masjid atau musholla.




Kegiatan yang kelihatan sepele tersebut kami niatkan untuk memberikan pengalaman kepada mereka dan mengasah social intelligence- nya.

Semoga setelah kegiatan tersebut mereka tetap bisa berperan atau berkontribusi di lingkungannya.

Sesungguhnya banyak kegiatan dan event di masyarakat yang bisa menjadi sarana mengasah social intelligence. Namun jarang disadari dan diberdayakan oleh sekolah maupun orangtua untuk menjadi sarana.

Padahal mestinya memang harus ada kolaborasi yang massif antara sekolah, orangtua dan masyarakat jika diinginkan ada perbaikan kondisi generasi penerus kita. Semoga dimudahkan.