Sabtu, 31 Desember 2022

The Kultum, mengasah skill public speaking

The Kultum, mengasah skill public speaking


Setiap pelajar pasti pernah belajar bahasa di sekolah, baik bahasa ibu maupun bahasa asing.
Namun tidak semua pelajar bisa memiliki kemampuan yang handal dalam berbahasa, lebih-lebih berbicara di depan umum.

Mengapa bisa terjadi paradoks seperti itu?
Bisa jadi karena kebanyakan pelajar belajar berbahasanya teks book. Sehingga yang terasah baru sisi membaca atau mendengar pembicaraan guru.




Ada cara yang sangat efektif untuk mengasah ketrampilan bicara di depan umum yang kami praktekkan yaitu kultum.
Semua orang pasti tahu arti kultum. Menyampaikan suatu tema di depan orang banyak selama waktu tertentu.

Semakin sering pelajar mendapatkan kesempatan kultum dengan sendirinya akan meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum.
Coba saja jika tidak percaya!

Kamis, 29 Desember 2022

Membuat Kartu Identitas Anak

Membuat Kartu Identitas Anak


Kegiatan membuat Kartu Identitas Anak (KIA) adalah salah satu proyek turunan dari mata pelajaran PKn bab memahami hak dan kewajiban warga negara.

Proyek membuat KIA bisa dikatakan sebagai puncak kegiatan di bab tersebut.



Kegiatan diawali dengan diskusi tentang definisi hak dan kewajiban warga negara. Setelah siswa berhasil menyimpulkan definisi dan bisa memberi contoh tentang hak dan kewajiban punvaknya mereka melaksanakan proyek membuat KIA.

Kenapa membuat KIA? Karena banyak hak anak sebagai warga negara yang hanya bisa didapatkan dengan syarat anak memiliki KIA. Dengan kata lain urusan administrasi apapun di masyarakat, instansi pemerintah yang berhubungan dengan pengurusan hak anak pasti menanyakan KIA.




Alhamdulillah hampir semua anak sudah berhasil membuat KIA. Mereka ikut terlibat langsung dalam proses pembuatannya. Dari kegiatan tersebut memberikan banyak pengalaman pada anak. Pengalaman tersebut pasti akan dikenang sepanjang hidup hingga kelak mereka menjadi orangtua akan bisa bercerita kepada anak-anaknya dulu bapak/ibu waktu SD pernah buat KIA sendiri.

Rabu, 14 Desember 2022

Proyek P5 ‘Budidaya Lele’

Proyek P5 ‘Budidaya Lele’

 

Di semester gasal tahun ini siswa kelas VI SD Juara Semarang bersepakat melakukan budidaya lele sebagai kegiatan pembelajaran proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5).

Sebelumnya siswa melakukan analisa potensi yang ada di lingkungan sekolah. Maka diperoleh ada kolam ikan yang tidak terpakai. Akhirnya disepakati proyek budidaya ikan dengan memanfaatkan kolam ikan yang tidak terpakai di belakang sekolah.



Langkah berikutnya adalah menentukan ikan yang akan dipelihara. Siswa melakukan studi literature mencari ikan yang cocok dengan kondisi lingkungan sekolah. Beberapa siswa melakukan presentasi kelebihan kekurangan ikan. Dari hasil diskusi disepakati untuk budidaya ikan lele.

Kolam pun disiapkan, dibersihkan dan diisi air untuk mengkondisikan siap digunakan budidaya ikan.

Ada orangtua siswa yang bersedia menyumbangkan bibit ikan sehingga tidak perlu membeli. Bahkan lengkap dengan pakan nya. Bibit ikan lele yang ditebar sebanyak 95 ekor.

Untuk melakukan perawatan ikan berupa pemberian makan dan mengontrol kolam dilakukan siswa sesuai jadwal tugas piket harian. Begitupun untuk penggantian air atau pengurasan kolam.




Untuk menambah stok pakan siswa sepakat untuk memberikan donasi atau sumbangan sukarela diantara mereka.

Setiap dua pekan sekali bersamaan dengan penggantian air, siswa melakukan penghitungan ulang jumlah ikan dan pengukuran panjang badan ikan untuk menganalisa apa yang perlu dilakukan kemudian.



Untuk mengamankan kolam dari gangguan factor luar maka siswa sepakat membuat penutup kolam dan juga membuat poster peringatan.




Penutup kolam dibuat dari bahan bambu bekas yang dirangkai.

Setelah tiga bulan berjalan, tibalah masa panen.

Panen dilakukan bertepatan dengan perayaan ulang tahun sekolah.

Semua siswa terlibat aktif dalam pengolahan ikan lele. Ada yang bertugas memanen, menyembelih, membersihkan, dan menggoreng. Siswa putri ditugasi untuk menyiapkan bumbu lele goreng dan melakukan pengorengan.






Hasil olahan ikan lele dibagi ke semua siswa SD Juara Semarang. Hasil proyek kelas VI bisa dinikmati oleh semua warga sekolah termasuk bapak ibu guru.

Banyak pelajaran yang bisa diperoleh siswa selama proses budidaya lele, diantaranya; ketrampilan melakukan analisa, ketrampilan menggali ide dan menyampaikannya dengan presentasi, ketrampilan gotong royong atau kerjasama, dan kemampuan teknis memelihara ikan lele. Semua pelajaran tersebut menjadi sarana menguatkan profil pelajar pancasila.