Rabu, 09 November 2022

Buku: Membentuk Karakter Peserta Didik

Buku: Membentuk Karakter Peserta Didik




Buku tipis tapi berisi.

Meski hanya 115 halaman tapi isinya komplit.

Ditulis oleh orang yang ber-karier di sebuah lembaga pendidikan yang memiliki ribuan siswa diantaranya dari luar negeri, dari menjadi seorang cleaning service hingga dipercaya menjadi direktur SDM.

Penulis meramu tulisan dengan berbagai sudut pandang (pendapat para ahli pendidikan, sejarah, konsep pendidikan timur barat dan islam), menjadi sebuah teori yang mudah dipahami dan dipraktekkan.

Buku ini bisa menjadi panduan kurikulum upgrading SDM pendidikan, baik guru maupun tenaga kependidikan.

Berikut daftar 7 bab yang ada dalam buku ini;

Bab I bagaimana membangun pendidikan karakter di sebuah lembaga pendidikan

Bab II bagaimana aplikasi pendidikan tanpa kekerasan

Bab III apa saja dan bagaimana peran seorang leader atau kepala sekolah di lembaga pendidikan

Bab IV penjelasan detail peran guru sebagai arsitek sebuah peradaban

Bab V bagaimana seorang guru bisa merancang dan melakukan pembelajarn yang bermakna

Bab VI apa makna ujian dalam sebuah lembaga pendidikan

Bab VII serba serbi konsep sekolah, acara orientasi untuk siswa, dan kurikulum sekolah

Segera dapatkan di toko buku terdekat!

Matematika Perilaku 2

Matematika Perilaku 2



Bagaimana cara pengucapan angka (sebelah atas) yang benar?

Kenyataannya banyak yang akan mengatakan dua satu lima.

Apakah salah dengan mengatakan demikian?

Jika dalam sebuah operasi hitung jelas salah karena angka dua, satu, dan lima masing-masing mempunyai kedudukan yang berbeda. Angka dua berkedudukan ratusan, angka satu puluhan, dan lima ada di satuan. Harusnya dibaca dua ratus lima belas.

Seringkali kita jumpai baik siswa maupun guru mengucapkan dengan cara yang pertama.

Sekilas hal itu tampak tidak menjadi masalah. Namun, secara tidak langsung kita telah menanamkan dalam alam bawah sadar tentang tidak masalah jika tidak konsisten.

Padahal perilaku konsisten sangat penting dalam kehidupan. Tidak konsisten akan menjadikan seseorang mudah berbohong atau tidak jujur. Karena merasa tidak masalah mengatakan sesuatu yang salah.

Konsisten dalam istilah agama disebut istiqomah. Dan ternyata Allah mencintai orang yang walaupun sedikit kebaikannya tapi dilakukan dengan istiqomah atau konsisten.

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)