Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah
Saya mulai mengenal Qaryah Thayyibah pada tahun
2007 ketika mengajar di SMP Alam.
Bermula dari membaca buku berjudul Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah yang bertengger di rak perpustakaan sekolah, saya jadi penasaran.
Akhirnya saya putuskan untuk langsung meluncur ke alamat yang tertera di
halaman buku.
Alhamdulillah sesampai disana kami disambut
oleh pak Bahrudin yang ternyata adalah founder komunitas Qaryah Thayyibah.
Munculnya komunitas belajar ini bermula dari
kebutuhan pak Din dan beberapa masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani
Qaryah Thayyibah akan pendidikan menengah bagi
anak-anak mereka. Ketika mereka berkeliling mencari sekolah yang mereka
dapatkan justru keprihatinan akan kondisi sekolah yang ada dan berkembang menjadi
keprihatinan pada kondisi pendidikan di Indonesia umumnya.
Jadilah mereka memutuskan untuk membuat sendiri
lembaga pendidikan yang sesuai dengan keinginan mereka. Yang kemudian
berkembang menjadi komunitas belajar Qaryah Thayyibah.
Ketika saya berkesempatan membawa siswa live
in disana selama tiga hari dua malam saya sendiri mendapatkan pengalaman
dan pencerahan yang luar biasa tentang bagaimana konsep dan praktek pendidikan
yang efektif dan produktif.
Hampir tidak ada aturan yang diberlakukan
disana yang tujuannya memberikan kesempatan seluasnya kepada anak untuk
menemukan dirinya, sekaligus menfasilitasi untuk mengembangkan potensi yang
mereka temukan.
Begitulah harus sebuah proses pendidikan. Tidak
hanya formalitas pertemuan terstruktur tapi sepi karya. Harusnya menjadi ajang
pencarian bakat, pembibitan, pengembangan sekaligus melejitkan bakat menjadi
karya yang monumental atau menjadi masterpiece setiap siswa.
Semoga kurikulum merdeka ini bisa membuat mayoritas sekolah formal pelaku pendidikan mengikuti jejak komunitas belajar Qaryah Thayyibah sehingga Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar