Kamis, 28 Juli 2022

Film School of Rock, tips melejitkan potensi siswa sekolah dasar

Film School of Rock, tips melejitkan potensi siswa sekolah dasar

Pertama kali nonton film School of Rock sekitar tahun 2005 silam saat ikut pelatihan guru. Pemateri menggunakan metode bedah film untuk memahamkan peserta materi pelatihan saat itu.



Film ini bagus sekali untuk memahami bagaimana cara melejitkan potensi siswa.

Walaupun aktor utama hanya berperan sebagai guru pengganti namun ia berhasil menemukan potensi siswa dan melejitkannya.

Dengan sebuah project yang direncanakannya, semua siswa menemukan momentum terbaik untuk menunjukkan kualitas mereka. Semua siswa mampu memberikan kemampuan terbaik sesuai peran yang telah diberikan sang guru. Hal itu tidak lepas dari motivasi yang selalu diberikan dan kepercayaan yang diberikan.



Sebuah film yang sangat apik. Dari awal hingga akhir full inspirasi. Walaupun awalnya guru terkesan memanfaatkan siswa namun pada akhirnya semua mendapatkan manfaatnya. Guru tercapai keinginannya, siswa juga melejit potensinya.

Sekolah Juara, From Zero to be Hero

Sekolah Juara, From Zero to be Hero

 

Sekolah Juara adalah sekolah formal yang awal berdirinya diinisiasi oleh Rumah Zakat berkerjasama dengan Yayasan Indonesia Juara. Sekolah pertama yang didirikan adalah SD Juara Bandung tahun 2007.




Lembaga pendidikan yang merayakan milad di awal bulan lalu, saat ini sudah ada 19 sekolah mulai jenjang TK hingga SMK yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, yaitu; Bandung, Cimahi, Jogjakarta, Surabaya, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Pekanbaru, Medan, Jakarta Timur, Semarang, Cilegon, Subang, Batam, Jayapura, dan Tangerang Selatan.

Sekolah Juara menganut prinsip Education For All, pendidikan untuk semua. Siswanya berasal dari berbagai kalangan. Sebagian besarnya adalah dari kalangan bawah dan menengah.

Sekolah ini juga mengakomodir kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa. Sekolah berusaha terus menfasilitasi dan melejitkan potensi kecerdasan siswa.



Ada cerita lucu sewaktu tahun 2010 saat merintis SD Juara Semarang, 1 dari 15 sekolah juara tingkat sekolah dasar yang didirikan.

Waktu itu sempat ada penolakan pendirian sekolah dari beberapa sekolah swasta terdekat, dikarenakan mereka menduga nantinya yang akan diterima hanya anak-anak cerdas dan berprestasi. Sepertinya mereka khawatir tidak kebagian stok siswa berprestasi yang bisa digunakan sekolah untuk alat promosi.

Info penolakan tersebut saya terima langsung dari kepala UPTD disdik saat itu. Sayapun menjelaskan bahwa penamaan sekolah juara itu adalah bentuk motivasi untuk anak-anak. Untuk kriteria anak yang diterima bahkan tidak ada batasan latar belakang kondisi kecerdasan siswa. Semua siswa diterima selama masih ada kursi.

Kenyataannya, di tahun pertama mayoritas siswa yang diterima memang memiliki kekurangan dalam kecerdasan. Ada yang sama sekali belum bisa calistung, ada yang difabel, dan hampir semua berasal dari golongan ekonomi bawah.

Sekolah juara dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki dengan all out menfasilitasi semua siswa. Alhamdulillah banyak siswa yang semula tidak jelas kondisinya bahkan berlatar belakang berbagai masalah pada akhirnya bisa berprestasi dan tidak sedikit yang menjuarai berbagai kompetisi.



Ayo datanglah ke sekolah juara. Banyak koleksi piala yang dimilikinya. Sekolah memiliki target sebisa mungkin sebelum lulus semua siswa pernah menjadi juara walau minimal sekali. Tentu piala bukan segalanya. Tapi setidaknya bisa menjadi bukti perubahan kondisi siswa dari tidak punya apa-apa atau zero menjadi juara alias hero

Kunjungi website sekolah juara https://www.sekolahjuara.id/ , follow dan like instagram Sekolahjuara.id untuk melihat perkembangan terkini Sekolah Juara.

Rabu, 27 Juli 2022

Buku Sekolahnya Manusia, siswa bukanlah robot

Buku Sekolahnya Manusia, siswa bukanlah robot

 

Jika guru merasakan kesulitan menghadapi berbagai keunikan siswa, cobalah baca buku Sekolahnya Manusia niscaya akan tercerahkan.

Buku masterpiece-nya syeikh Munif Chatib itu dengan gamblang menjelaskan kepada kita konsep kecerdasan majemuk.


photo cover buku cetakan pertama

Buku ini memecah kebekuan kondisi sekolah yang sebagian memahami paradigma siswa bagaikan robot yang mau tidak mau diinstall dengan program yang sama. Sehingga kemampuannya seragam. Padahal kenyataannya setiap anak memiliki keunikan. Masing-masing memiliki potensi kecerdasan yang beragam. Ada yang kuat matematika tapi lemah bahasanya. Ada yang kuat bahasa tapi lemah dalam naturalnya dan seterusnya.

Buku ini ringan dibaca karena banyak berisi cerita sukses para guru yang telah mempraktekkan teori kecerdasan majemuk.

Di bagian akhir buku ini memberikan panduan rencana pembelajaran yang menerapkan konsep kecerdasan majemuk. Sehingga para guru dengan mudah bisa menduplikasi sesuai kebutuhan. 


Cetakan baru

Buku ini juga memberikan tip bagaimana mengelola kelas dengan beragam potensi kecerdasan anak. Sehingga semua anak bisa terlibat aktif belajar, tidak ada yang merasa dikesampingkan atau tidak terperhatikan.

Kadang tanpa disadari ketika guru atau sekolah tidak mengakomodasi kecerdasan majemuk. Yang terjadi penyeragaman berdampak ada siswa yang terkubur potensi aslinya dan kesulitan menjangkau standar.

Dengan konsep kecerdasan majemuk semua siswa bisa menjadi terbaik sesuai kemampuannya masing-masing.

Selasa, 26 Juli 2022

Film Daddy Daycare, inspirasi untuk PAUD

Film Daddy Daycare, inspirasi untuk PAUD

Ada sebuah film yang sangat apik dan penuh inspirasi untuk para pengelola PAUD.

Judulnya, ‘Daddy Daycare’.



Film tersebut mengisahkan seorang ayah yang memiliki anank usia dini awalnya terpaksa mendirikan sekolah untuk anaknya sendiri dan anak temannya.

Berawal dari survey ke beberapa sekolah untuk anaknya sang ayah menemukan fenomena yang kurang sesuai dengan nalarnya. Akhirnya ia dan temannya sepakat untuk mendirikan sekolah PAUD disamping karena baru saja ia di PHK dari tempat kerjanya.

Karena all out dan sangat open minded pada anak yang diasuhnya banyak ide yang diperoleh. Pada akhirnya sekolah PAUD yang diberi nama Daddy Daycare banyak yang meminati bahkan mengalahkan sekolah PAUD yang sudah eksis lebih lama.



Film ini cocok dilihat para guru dan pengelola PAUD. Banyak ide segar untuk variasi kegiatan pembelajaran di PAUD. Ayo nobar bun.

Buku Quantum Teaching, panduan keluar dari kekakuan pembelajaran di kelas

Buku Quantum Teaching, panduan keluar dari kekakuan pembelajaran di kelas

Buku Quantum Teaching adalah buku lain yang memberikan pencerahan tentang metodologi pengajaran di awal karir menjadi guru. Saya membelinya sekitar tahun 2004 silam.

Buku yang memandu kita bagaimana mengelola kelas agar tidak kaku dan monoton.

Photo: web tokopedia

Di buku ini ada banyak tips agar kelas selalu meriah dan hidup.

Siklus belajar yang menjadi ciri khas Quantum Teaching adalah TANDUR; Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.

Praktek Quantum Teaching bisa dengan gamblang dilihat di film inspirasi the Ron Clarck Story. Klik link berikut https://kitapedulipendidikan.blogspot.com/2022/07/belajar-dari-mas-clark.html.  Setidaknya, hal itu telah diamini oleh dosen wali saya ketika kuliah S1 Matematika.

Para guru yang merasakan kekakuan dan monoton dalam mendampingi pembelajaran bisa segera membaca dan mempraktekkan isi buku ini.

Kamis, 21 Juli 2022

Sekolah alam, sekolah anak-anak merdeka

Sekolah alam, sekolah anak-anak merdeka


Apa yang anda bayangkan ketika mendengar nama sekolah alam?

Kebanyakan orang ketika mendengar sekolah alam akan mengira bahwa sekolahnya selalu berada di alam bebas.

Dulu saya pun mengira begitu. Mungkin karena frame berfikir kita bahwa sekolah itu identik dengan tempat dan sarana prasarana, jadi bayangannya langsung sekolah di alam bebas.

Alhamdulillah, tahun 2007 saya berkesempatan menjadi guru di SMP Alam di Semarang sehingga mengalami secara langsung bagaimana day to day di sekolah alam. Bahkan di tahun 2010 berkesempatan bertemu dan diskusi langsung dengan sang penggagas sekolah alam, bang Lendo Novo Allah yarham sehingga sedikit mendapat pencerahan.

photo: sekolah alam duri

Menurut bang Lendo sekolah alam tidak mesti harus berada di sebuah lahan yang penuh dengan tanaman seperti di kampong tapi bisa dimana saja. Karena sekolah alam menganut prinsip insitu development yaitu memaksimalkan segala potensi yang ada di suatu tempat dan mengembangkannya untuk kemanfaatan semua makhluq. Karena goal sekolah alam setelah menjadi generasi ahli ibadah adalah melahirkan generasi khalifatu fil ardh, generasi yang mampu mengelola bumi bukan hanya menikmati apalagi merusak.

Pada prakteknya memang sekolah alam sangat ramah anak dan ramah lingkungan. Anak dijamin nyaman ketika berada di sekolah alam bagaimanapun kondisi mereka. Banyak anak dengan kebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah alam sehingga sekolah alam pun layak disebut sebagai sekolah inklusi.



Sebagai penggagas sekolah alam, bang Lendo sudah mewariskan sekolah alam hingga tingkat pendidikan tinggi yang beliau beri nama Maestro School of Technopreneur. Semoga semua masterpiece yang ditinggalkan menjadi jariyah bagi beliau.

Jauh sebelum ramai sekolah merdeka ada sekolah alam sudah berhasil memerdekakan siswanya. Jadi, jika para guru kebingungan menerjemahkan konsep kurikulum merdeka segera buat jadwal berkunjung ke sekolah alam niscaya akan anda lihat secara live bagaimana anak-anak merdeka belajar. Ayo langsung cus. Searching sekolah alam yang ada di dekatmu.

Rabu, 20 Juli 2022

Lendonovo, biografi sang penggagas sekolah alam

Lendonovo, biografi sang penggagas sekolah alam 


Sebuah tulisan itu mempunyai kekuatan menggerakkan seseorang melakukan sesuatu.

Itulah yang saya rasakan dulu ketika selesai membaca buku berjudul Lendonovo, sebuah buku biografi yang dikemas dengan bahasa berkisah seorang penggagas berdirinya sekolah alam di Indonesia. 

Saya membaca buku Lendonovo sekitar tahun 2010 awal. Selesai baca saya langsung memburu kontak person bang Lendo, sang tokoh utama yang dikisahkan di buku itu. Setelah berselancar ketemulah akun fb beliau. Segera saya inbox, bersapa dan bertukar nomer handphone. Saya tidak menyangka orang sekelas beliau mau melayani sapaan, dan bersedia janjian ketemu. Pendek kata akhirnya saya bisa ketemu beliau walau sebentar itupun dalam perjalanan ke tempat terapi beliau.



Ada dua hal pokok yang saya ingat dari buku Lendonovo;

Pertama, kisah hidup bang Lendo dari sejak kanak-kanak hingga dewasa yang memberikan gambaran bagaimana profil beliau apa adanya.

Kedua, kisah bagaimana bang Lendo memulai gagasan pendirian sekolah alam, latar belakang dan ide-ide dasar yang menginspirasi beliau

Buku ini sangat cocok dibaca di era sekolah merdeka seperti sekarang. Saya merasa bahwa jauh sebelum kurikulum merdeka diterapkan sekolah alam yang digagas bang Lendo itu sudah menerapkannya.

Selasa, 19 Juli 2022

Ms Bess, ‘the inspiring teacher’

Ms Bess, ‘the inspiring teacher’

 


Ada lagi nie film bagus yang sangat menginspirasi khususon untuk para guru. Judul filmnya adalah Beyond the Blackboard. Sebuah film based on true story seorang guru perempuan peraih award sebagai guru yang paling sosial.

Film tersebut mengingatkan akan pentingnya sebuah komitmen dan kemauan untuk all out dalam mengemban tugas mendidik.



Ms. Bess memberi teladan sempurna dalam berbagai perannya. Selain menjadi guru yang hebat, ia juga bisa menjadi istri yang patuh pada suaminya, dan ibu yang sangat memperhatikan perkembangan anak-anaknya. Keren deh pokoknya. Rugi gak nonton.

Cekidot. Nobar yuk ah.

Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah

Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah


Saya mulai mengenal Qaryah Thayyibah pada tahun 2007 ketika mengajar di SMP Alam.

Bermula dari membaca buku berjudul Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah yang bertengger di rak perpustakaan sekolah, saya jadi penasaran. Akhirnya saya putuskan untuk langsung meluncur ke alamat yang tertera di halaman buku.

Alhamdulillah sesampai disana kami disambut oleh pak Bahrudin yang ternyata adalah founder komunitas Qaryah Thayyibah.

photo: web kbqt

Munculnya komunitas belajar ini bermula dari kebutuhan pak Din dan beberapa masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani Qaryah Thayyibah akan pendidikan menengah bagi  anak-anak mereka. Ketika mereka berkeliling mencari sekolah yang mereka dapatkan justru keprihatinan akan kondisi sekolah yang ada dan berkembang menjadi keprihatinan pada kondisi pendidikan di Indonesia umumnya.

Jadilah mereka memutuskan untuk membuat sendiri lembaga pendidikan yang sesuai dengan keinginan mereka. Yang kemudian berkembang menjadi komunitas belajar Qaryah Thayyibah.

photo: web kbqt

Ketika saya berkesempatan membawa siswa live in disana selama tiga hari dua malam saya sendiri mendapatkan pengalaman dan pencerahan yang luar biasa tentang bagaimana konsep dan praktek pendidikan yang efektif dan produktif.

Hampir tidak ada aturan yang diberlakukan disana yang tujuannya memberikan kesempatan seluasnya kepada anak untuk menemukan dirinya, sekaligus menfasilitasi untuk mengembangkan potensi yang mereka temukan.


Siswa angkatan pertama mereka menghasilkan karya yang sangat monumental. Diantaranya beberapa siswi yang bersepakat untuk ikut UN hanya untuk meneliti bagaimana UN dan menjadi bahan semacam tesis mereka. Walhasil setelah UN mereka berhasil membuat buku ‘Lebih Asyik tanpa UN’. Siswa yang lain ada yang produktif membuat film pendek, ada juga yang membuat lagu, membuat komik dan lainnya. Semua anak asyik berkarya. Dari karya mereka bahkan ada yang bisa menjadi mesin ATM.

Begitulah harus sebuah proses pendidikan. Tidak hanya formalitas pertemuan terstruktur tapi sepi karya. Harusnya menjadi ajang pencarian bakat, pembibitan, pengembangan sekaligus melejitkan bakat menjadi karya yang monumental atau menjadi masterpiece setiap siswa.

Semoga kurikulum merdeka ini bisa membuat mayoritas sekolah formal pelaku pendidikan mengikuti jejak komunitas belajar Qaryah Thayyibah sehingga Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.



Senin, 18 Juli 2022

Belajar dari mas Clark

Belajar dari mas Clark


Setiap guru pasti pernah merasakan kesal ketika mengelola kelas mengahadapi polah siswa yang sulit dikendalikan.

Kadang siswa pun sengaja membuat kondisi kisruh. Mungkin secara mereka ingin mendapatkan perhatian entah dari teman atau gurunya. Mereka tidak sadar jika polah mereka itu meresahkan guru.

Siswa dengan latar belakang yang buruk biasanya menjadi dalang kekisruhan kelas. Entah keluarga mereka broken, atau mereka sering mendapatkan perlakuan tidak pantas dari orang rumah atau lingkungan rumah. Pengalaman emosi tersebut dibawa dan diekspresikan di sekolah. Walhasil kekisruhan terjadi.

Ada sebuah film yang berdasar kisah nyata seorang guru. Guru tersebut sukses merubah kelas yang bisa dikatakan hell zone menjadi kelas yang terbaik tidak hanya di sekolah tapi se kecamatan.


Ron Clark nama guru itu. Dia memiliki spesialisasi meningkatkan capaian nilai prestasi siswa. Dimanapun dia mengajar selalu berhasil mendongkrak nilai siswa secara natural. Banyak trik yang dilakukan bisa menjadi inspirasi untuk semua guru.

Di film tersebut bahkan tidak hanya nilai siswa yang ditingkatkan tapi juga perubahan sikap dan melejitkan prestasi non akademik siswa.



Pertama kali saya nonton 2007. Pokoknya yang belum nonton segera cekidot. Biar pecah kebekuan guru dalam menghadapi kekisruhan yang tidak jarang terjadi day to day.

Nobar yuks!

Review buku Totto-chan

Review buku Totto-chan


Saya bertemu buku ini untuk kali pertama tahun 2002 di perpustakaan sekolah tempat mengawali karir sebagai guru.

Sebagai guru pemula banyak sekali sikap yang terkoreksi dari buku tersebut seperti; sering meneriaki siswa yang tidak sesuai dengan harapan, mudah marah menghadapi perilaku siswa, dan lainnya.

Banyak insight yang didapatkan dari buku ini, diantaranya;

Pertama, bagaimana seorang anak menilai sebuah sekolah ternyata diluar nalar umumnya orang dewasa. Seperti Totto-chan ketika langsung suka melihat gerbang sekolah Tomoe Gakuen yang hanya berupa dua pohon hidup. Papan nama sekolah pun tidak dibuat permanen seperti umumnya sekolah.

Kedua, sikap seorang kepala sekolah yang sangat open minded kepada semua anak bahkan yang belum menjadi siswanya sekalipun. Pak Sosaku Kobayashi mampu berperan sebagai teman, sekaligus pelatih bagi siswa. Beliau kaya ide dan cerita-cerita inspiratif yang selalu bisa menghidupkan suasana sekolah.

Ketiga, sekolah Tomoe Gakuen bisa menjadi benchmark sekolah merdeka. Disana siswa ditempatkan sebagai pelaku utama yang menentukan subyek pelajaran apa yang ingin mereka pelajari tidak hanya mengikuti program terstruktur yang sudah disiapkan oleh guru. Siswa memiliki kemerdekaan yang seluasnya untuk memilih kegiatan yang diminati.

Buku ini dibuat berdasar kisah nyata sang penulis di masa kecilnya. Beliau menulis sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih kepada sosok kepala sekolah yang sangat berperan mewarnai kehidupannya.

Sangat recommended menjadi buku bacaan wajib semua guru.

Jumat, 15 Juli 2022

Project Pembelajaran Leadership di SD

Import post

Contoh hasil 'tambang emas' nya guru


 Menggagas Pembelajaran Leadership di Sekolah Dasar

 Ditulis oleh: Joko Kristiyanto*

 

Demi hidupmu, tidaklah suatu negeri sempit karena penduduknya,

Tetapi yang menjadikannya sempit adalah akhlaq para pemimpinnya.

(Noname)

 

Kutipan syair diatas mengisyaratkan bahwa leadership (kepemimpinan) sangat menentukan kondisi suatu negara. Negara yang kuat pasti memiliki pemimpin yang hebat. Lalu, bagaimana caranya agar negara bisa memiliki pemimpin hebat?

Sekolah adalah salah satu institusi yang bertanggungjawab dalam hal ini. Leadership harusnya masuk dalam kurikulum sekolah dan diimplementasikan oleh guru melalui kegiatan pembelajarannya.

Sejauh ini, pembelajaran leadership baru dilaksanakan di tingkat sekolah menengah dengan dibentuknya Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) itupun baru sebatas kegiatan ekstrakurikuler. Dan kebanyakan untuk tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) keberadaan OSIS belum sampai menjadi kesadaran siswa untuk melaksanakan tapi masih sebatas penunjukan dari pihak sekolah. Baru di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) saja, siswa mendapat porsi yang lebih besar dalam menentukan keberadaan OSIS. Dengan kondisi seperti ini wajarlah jika para pelajar Indonesia masih lemah sisi leadership-nya. Maka, jika perlu harusnya leadership menjadi bidang studi sendiri atau minimal menjadi kegiatan intrakurikuler di semua sekolah.


Pentingnya Pembelajaran leadership di Sekolah Dasar

Mungkinkah bisa pembelajaran leadership di insert di kurikulum Sekolah Dasar (SD)? Jawabannya adalah bisa saja, tergantung pada pihak sekolah dan guru yang melaksanakannya.

Terkait kurikulum, sejak 2006 ketika pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahap awal, pemerintah sudah mengisyaratkan bahwa setiap sekolah boleh menyusun sendiri kurikulum jika mampu. Jika belum mampu, sekolah bisa menggunakan kurikulum yang sudah disusun Depdikbud atau menduplikasi dari sekolah lain yang memiliki kesamaan visi dan misi dengan sekolah tersebut. Artinya, pemerintah sangat terbuka dengan kurikulum yang diterapkan di tiap sekolah, termasuk dalam hal ini jika sekolah menginginkan porsi lebih dalam hal leadership boleh saja sekolah menyusun sendiri kurikulumnya. Ketetapan ini berlaku umum, termasuk didalamnya sekolah tingkat dasar juga bisa mensikapi ketetapan ini dengan menyusun kurikulum yang khas di sekolah masing-masing.

Ada sebuah analogi yang patut direnungkan untuk memahami dan meyakinkan mengapa leadership harus di insert-kan mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar. Siapa yang tidak kenal dengan Tiger Woods. Ia adalah legenda hidup olahraga golf. Di usia yang masih muda ia telah menjadi pegolf nomor wahid sedunia dengan penghasilan besar sehingga iapun masuk daftar orang terkaya sedunia. Pernahkah terpikir mulai kapan ia belajar golf dan punya keinginan menjadi pegolf dunia? Ternyata, ia sudah berlatih golf sejak usia dua tahun dan bermimpi menjadi pegolf terbaik sedunia ketika dia berusia delapan tahun atau usia siswa kelas dua SD.

Dari analogi diatas ada satu pelajaran penting yang bisa diambil. Untuk menjadi orang hebat harus melakukan latihan sejak kecil. Sehingga jika diinginkan akan lahir pemimpin hebat dari pelajar Indonesia, harus diadakan latihan leadership sejak jenjang pendidikan terendah atau paling tidak sejak jenjang pendidikan SD. Oleh karena itu layak dicoba untuk dibentuk OSIS di tingkat SD. 

 

Simulasi pembelajaran leadership di SD

Simulasi berikut ditulis berdasarkan pada kisah nyata yang belum lama ini dipraktekkan penulis.

Pada medio Maret lalu, disaat semua media massa Indonesia mengeksposs hiruk pikuk demonstrasi menolak kenaikan BBM ada momentum bersejarah yang terjadi di sebuah sekolah swasta di Semarang. Momentum tersebut adalah Pemilihan Umum (Pemilu) OSIS yang memilih Presiden dan Wakil Presiden.

Kegiatan Pemilu ini merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas IV yang sudah dimulai sejak Februari. Kegiatan pembelajaran yang menginisiasi terbentuknya OSIS ini bersumber dari silabus kurikulum dengan standar kompetensi mengenal struktur organisasi pemerintah Indonesia.  Pada umumnya di sekolah lain, ketika sampai pada materi pembelajaran bab ini siswa diminta untuk menghafalkan nama-nama menteri kabinet yang ada di pemerintah pusat Republik Indonesia (RI). Tapi tidak begitu di sekolah ini. Guru mempunyai keinginan agar siswa tidak hanya menghafal nama-nama menteri, tapi mereka juga bisa merasakan, mengalami dan melakukan proses terbentuknya sebuah struktur pemerintahan. Maka dibuatlah kegiatan pembelajaran dengan tag-line atau tema akulah presiden OSIS.

Kegiatan pembelajaran yang berlangsung hampir dua bulan dengan durasi tatap muka dua jam pelajaran tiap pekannya ini berlangsung dalam tujuh tahap. Tiap tahap dilaksanakan dalam satu kali tatap muka.

 

Tahap pertama, Brainstorming.

Pada tahap ini guru mengajak siswa untuk memahami makna organisasi beserta contoh organisasi yang ada di sekitar mereka. Tahap ini dilakukan dengan strategi pembelajaran diskusi. Guru melakukan eksplorasi pemahaman anak tentang organisasi dengan cara setiap siswa menyampaikan arti organisasi yang diketahuinya. Dari beberapa definisi yang disampaikan oleh para siswa, guru memberikan kesimpulan dan contoh organisasi mulai dari yang terdekat dengan siswa yaitu organisasi kelas dan sekolah. Hingga akhirnya semua siswa memiliki pemahaman yang sama tentang organisasi.


Setelah dirasa para siswa sudah cukup paham tentang organisasi, berikutnya guru melakukan Pemahaman tentang Pemilu yang dilaksanakan dengan strategi game puzzle (seperti pada gambar). Pada tahap ini semua siswa di fasilitasi untuk memahami proses pemilu dengan studi kasus pemilu tahun 2009 di Indonesia. Semua siswa dibagi beberapa kelompok untuk merangkai puzzle pemilu yang menggambarkan tahapan-tahapan pemilu. Puzzle pemilu berisi gambar-gambar tahapan pemilu, dari mulai terbentuknya Komite Pemilihan Umum (KPU) sampai pelantikan presiden dan wakil presiden. Siswa bebas mengurutkan gambar sesuai pengalaman yang mereka miliki ketika melihat proses pemilu tahun 2009. Setelah jadi, masing-masing kelompok mempresentasikan puzzle tadi di depan kelas. Setelah semua presentasi guru mengoreksi tahapan pemilu yang tidak sesuai dengan acuan surat edaran resmi pemerintah tentang tahapan pemilu sehingga semua siswa memahami dengan benar tahapan-tahapan pemilu di Indonesia.

Tahap kedua, Pembagian Kelompok Kerja (Pokja)

Setelah memahami tahapan pemilu siswa dibagi menjadi empat  kelompok kerja. Tiap pokja membentuk partai calon peserta pemilu. Dari tiap kelompok yang dibentuk mengirimkan satu wakil untuk menjadi anggota KPU. Tiap kelompok bermetamorfose menjadi partai calon peserta pemilu yang akan diseleksi administrasi oleh KPU. KPU juga bertugas menentukan syarat-syarat kelengkapan administrasi partai yang bisa mengikuti pemilu. Dari rapat perdana diputuskan beberapa syarat kelengkapan administrasi partai calon peserta pemilu, diantaranya; mempunyai struktur partai minimal ketua, sekretaris, bendahara. Memiliki nama dan logo partai, memiliki calon presiden dan wakil presiden, memiliki anggota minimal 15 orang yang bisa direkrut dari siswa semua kelas dan dibuktikan dengan tanda tangan di form yang dibuat sendiri oleh partai bersangkutan.

Tahap ketiga, Penetapan Partai Peserta Pemilu

Di tahap ini, KPU melakukan seleksi partai calon peserta pemilu dengan cara mengecek kelengkapan administrasi yang telah ditentukan. Dari empat partai hasil bentukan tiap pokja (Partai Wortel, Partai Pisang, Partai Semangka, dan Partai Pisang) akhirnya hanya dua partai yang berhasil lolos dan ditetapkan sebagai peserta pemilu, yaitu; partai Wortel dan Partai Semangka.

Tahap keempat, Sosialisasi Jadwal Pemilu

Tahap ini diawali dengan pembuatan jadwal pemilu oleh KPU, dan penentuan nomor urut partai peserta pemilu yang akan dicantumkan pada kartu suara. Selain nomor urut, di kartu suara juga dicantumkan foto dan nama semua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Setelah jadwal pemilu, nomor urut dan calon ditetapkan, KPU segera menempel publikasi pemilu ke tiap sudut sekolah.

 


Tahap kelima, Debat terbuka pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

Debat terbuka pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden merupakan salah satu bagian dari kegiatan kampanye yang difasilitasi KPU. Tujuannya adalah agar calon pemilih mengetahui program-program yang direncanakan para calon, sehingga mereka tidak ‘seperti membeli kucing dalam karung’.

Debat terbuka dilaksanakan di salah satu ruang kelas dan diikuti oleh semua siswa dan dua orang panelis dari guru. Debat diawali dengan presentasi program yang disampaikan para calon. Setelah itu panelis menanggapi presentasi calon. Tanggapan bisa berupa kritikan maupun dukungan. Semua siswa yang menghadiri debat terbuka tersebut juga diberi kesempatan secara terbuka untuk mengkonfirmasi program yang disampaikan calon. Di tahap ini kecakapan berkomunikasi para calon benar-benar diuji. Retorika masing-masing calon dalam menanggapi masukan atau kritikan bisa meningkatkan tingkat keyakinan pemilih atau justru sebaliknya bisa saja menurunkan tingkat keyakinan pemilih sehingga beralih ke calon lain. Di akhir acara debat terbuka, KPU memberikan simulasi dan tata cara memilih yang benar.


Tahap keenam, Pemilihan calon Presiden dan Wakil Presiden

Tahap yang paling menentukan adalah tahap pemilihan dengan cara mencontreng kartu suara yang bergambar dua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Kartu suara dibuat oleh KPU sejumlah pemilih dan dimasukkan kedalam box per kelas. Pemilihan dilaksanakan di ruang kelas masing-masing. Semua siswa terlibat dalam pemilihan, bahkan gurupun dilibatkan, karena mereka juga termasuk bagian dari masyarakat sekolah. Setelah mencontreng, pemilih menempelkan jari kelingkingnya pada bantalan tinta yang disediakan dan menempelkannya pada form daftar pemilih yang sudah disiapkan KPU sebagai tanda ia telah menggunakan hak suaranya.


Setelah pemilihan usai langsung dilanjutkan dengan penghitungan suara. Dari semua kartu suara ada yang masih kosong karena ada beberapa siswa yang tidak masuk. Ada juga yang rusak karena di contreng pada semua calon. Saat penghitungan suara, masing-masing calon menunjuk saksi yang menyaksikan langsung KPU menghitung kartu suara. Setelah dihitung suara terbanyak diraih oleh pasangan calon dengan nomor urut I.

Tahap terakhir, Pidato Presiden terpilih

Pada tahap terakhir, tibalah saatnya presiden terpilih memberikan pernyataan resminya didepan publik sekolah melalui Pidato presiden yang  dilaksanakan di waktu upacara hari senin.


Namun kegiatan tidak berhenti sampai disini saja. Selanjutnya, presiden terpilih harus menyusun kabinetnya dan menetapkan program-programnya.

Kedepannya, pihak manajemen sekolah akan melibatkan pengurus OSIS tersebut secara aktif dalam pengelolaan setiap kegiatan sekolah sehingga mereka benar-benar merasakan bekerja untuk melayani masyarakat sekolah karena pada prinsipnya “pemimpin itu adalah pelayan bagi yang dipimpinnya atau sayyidul qaum qadhimuhum.”

Pengalaman siswa dalam berorganisasi di sekolah sejak dini akan mempercepat kedewasaan mereka dalam berfikir, karena mereka akan sering berhadapan dengan masalah dan dituntut untuk mampu menyelesaikannya. Selain itu, mereka juga akan tumbuh menjadi remaja yang kreatif dan tangguh dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan.

Sudah waktunya di setiap SD dibentuk OSIS sebagai wahana siswa untuk menempa karakter dan kepribadian terutama dalam hal mental leadership-nya. Karena, di tangan merekalah 20 tahun mendatang nasib bangsa ini ditentukan.


*tulisan ini berhasil menjadi juara II lomba menulis esai guru dalam rangka HUT Kota Semarang ke-465 dengan sedikit perubahan pada judul. judul aslinya adalah "urgensi pembelaajran leadership di sekolah dasar". Tulisan ini adalah pengembangan dari lesson plan dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan penulis. Tulisan ini menjadi bukti bahwa lesson plan adalah tambang emasnya guru . . . ayo guru Indonesia SEMANGAT!!!

Jualan Telor Asin

Jualan Telor Asin

 

Di awal tahun berdiri, SD Juara Semarang pernah punya kegiatan yang relevan dengan kurikulum merdeka saat ini, yaitu jualan telor asin.

Acara bisnis day bermula dari masukan yang disampaikan oleh guru Learning Support Unit (LSU) atau bimbingan konseling atas hasil observasi terhadap perilaku siswa. Disimpulkan bahwa perlu ada media yang bisa meningkatkan kebersamaan diantara siswa dan bisa menggerus rasa egois diantara mereka.




Dari rapat bersama disepakati untuk membuat event kegiatan bersama yaitu produksi telur asin.

Mengapa produksi telur asin? Karena banyak kegiatan sejak persiapan hingga panen yang dilakukan secara bersama-sama dan melibatkan seluruh modalitas siswa baik fisik maupun non fisik.

Kegiatan dirancang mulai dari memproduksi sendiri telur asin hingga panen dan menjualnya disaat bisnis day. Siswa berhasil menjual telur asin yang diproduksi sendiri ke warga sekitar sekolah.


Semua siswa sangat antusias mengikuti seluruh kegiatan. Dan setelah kegiatan ada perubahan signifikan pada perilaku siswa. Sebelumnya banyak yang egois menjadi lebih suka kebersamaan.

Kamis, 14 Juli 2022

Ajak siswa bangga jadi petani

Ajak siswa bangga jadi petani

Ada hal yang mengusik hati dari pelaksanaan MPLS hari terakhir kemarin.

Di hari itu semua siswa dan guru ditugaskan untuk menggunakan costplay profesi. Hal yang mengusik itu adalah bahwa hampir tidak ada siswa yang menggunakan kostum petani. Hanya ada satu siswa saja yang berkostum ala petani lengkap dengan cangkul terbuat dari kerdus. Hal itu seakan menyampaikan sebuah pesan bahwa saat ini hampir tidak ada siswa sekolah yang tertarik untuk menjadi petani.


Di kalangan pemuda saat ini juga sangat sulit menemukan seorang pemuda yang mau menjadi petani. Banyak profesi baru yang muncul membuat profesi sebagai petani semakin ditinggalkan. Profesi baru seperti menjadi gamer, youtuber, dan sejenis tampaknya lebih menggiurkan secara penghasilan daripada menjadi petani. Seakan mereka lupa jika makanan sehari-hari yang mereka makan adalah buah karya tangan dingin seorang petani. Jika petani langka, lantas darimana kita akan mendapatkan bahan pangan kita?.

Mungkin ada yang menjawab, “khan kita bisa impor” seperti yang saat ini berlangsung.

Sekilas tidak ada yang salah dengan jawaban tersebut. Tapi coba direnungkan bagaimana seandainya kita menjadi ketergantungan pangan kepada negara lain, apa yang akan terjadi jika suatu saat ada masalah dengan negara tersebut baik secara langsung atau tidak langsung?. Dalam rentang waktu yang lama ketika kita sudah mengalami ketergantungan pangan, sementara tidak ada SDM yang mampu dan mau mengolah lahan untuk sumber bahan pangan, apa yang akan terjadi kemudian?

photo: Aji Sumaji

Seorang penasehat presiden Amerika pernah mengatakan, “Kuasai minyak maka engkau akan menguasai negara, kuasai pangan maka engkau akan menguasai rakyatnya.” Demikian kalimat Henry Kissinger penasehat keamanan nasional di era Presiden Amerika Serikat Richard Nixon. Dari pesan Henry tersebut bisa disimpulkan bahwa kemandirian pangan suatu negara sangat menentukan kedaulatan Negara tersebut. Jika sumber pangan dikuasai negara lain maka akan mudah mengganggu kedaulatan negara kita.

Marilah bersadar diri dan kita galakkan gerakan kembali menggarap lahan sebagai sumber bahan pangan untuk kemandirian dan kedaulatan negara. Gerakan itu bisa saja dimulai dari mengajak siswa berbangga hati menjadi seorang petani.

Rabu, 13 Juli 2022

Ciptono, Guru Luar Biasa

Ciptono, Guru Luar Biasa


Pak Cip, begitu saya biasa memanggil beliau. Beliau telah tiada namun karya dan jasanya masih jelas jejaknya.

Pribadi yang sederhana dan bersahaja.

Ada cerita lucu yang pernah saya alami. Waktu itu kami mengundang beliau untuk mengisi pelatihan guru di saat awal memulai SD Juara Semarang tahun 2010. Beliau mengajukan permintaan untuk dijemput dan diantar. Ketika pulang saya sendiri yang mengantar beliau. Semula saya berpikiran negative, saya berfikir beliau sombong karena rumahnya relative dekat tapi minta dijemput. Dari obrolan dalam perjalanan pulang beliau mengaku kalau tidak bisa naik motor sendiri sehingga minta antar jemput. Saya pun jadi malu sendiri karena telah berpikir negative.



Jasa beliau mengembangkan sekolah untuk siswa berkebutuhan khusus sangat banyak. Banyak diantara siswa yang melalui tangan dingin beliau diorbitkan sehingga bisa menunjukkan performanya. Karya beliau juga tidak kalah luar biasanya. Diantaranya buku guru luar biasa.

Kita rindu sosok guru seperti beliau yang mencurahkan seluruh potensi dirinya untuk dunia pendidikan.

Semoga seluruh jasa dan karya menjadi amal jariyah yang bisa menolong beliau disana.

Lahu al-Fatihah

Selasa, 12 Juli 2022

Tambang emas guru; karya, prestasi dan royalty

Tambang emas guru; karya, prestasi dan royalty

Tulisan ini adalah lanjutan dari dua tulisan sebelumnya tentang tambang emas guru.

Tetralogy Laskar Pelangi karya Andrea Herata bisa menjadi ilustrasi tambang emas guru. Dari karya monumental tersebut Andrea Herata telah mengantongi royalty lebih dari 4 milyar, belum keuntungan dari pembuatan film dan lainnya.

photo: kapanlagi.com

Jika kita cermati semua cerita yang ditulis Andrea Herata berlatar dari pengalamannya mengikuti kegiatan pembelajaran di masa sekolah terutama ketika di bangku sekolah dasar yaitu di SD Muhammadiyah Gantong. Pengalaman tersebut tidak akan bisa terjadi jika tidak ada peran seorang guru yang merancang kegiatan pembelajaran. Jadi, sebuah pengalaman luar biasa bermula dari sebuah rancangan kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa unsur pokok tambang emas guru ada pada rencana pembelajaran yang dibuatnya.

Penasaran juga bagaimana jika seandainya penulis lascar pelangi adalah guru. Mungkin akan lebih dramatis lagi ceritanya.

Jadi, salah satu bentuk tambang emas guru adalah karya tulis yang dihasilkan berasal dari catatan atau dokumentasi kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, jika seorang guru ingin memiliki tambang emas hendaknya guru rajin menuliskan apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang dituliskan. Meminjam istilah Imam Nur Suhirno, direktur SDM pesantran Husnul Khotimah Kuningan ‘tuker keris’ (tulis apa yang dikerjakan, kerjakan apa yang dituliskan).




Seorang guru akan mampu memiliki sebuah tambang emas hanya jika ia all out menjalankan perannya. Dari mulai memahami siswa, membuat rencana pembelajaran sendiri, berinteraksi secara interaktif dengan siswa maupun orangtua, membuat dokumentasi kegiatan pembelajaran, membuat penilaian otentik, dan menyambungkan seluruh proses pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Dengan begitu akan ada banyak kisah, cerita, dan karya yang dihasilkan.


Bersambung lagi yach ke tulisan ke-4 (bagaimana membuat karya tulis berbasis dari sebuah rencana pembelajaran)

Senin, 11 Juli 2022

Kaleidoskop pembelajaran

Kaleidoskop pembelajaran

 

Setiap orangtua siswa tentu ingin tahu apa saja yang telah dilakukan ananda selama setahun masa pembelajaran.

Itulah kenapa guru perlu membuat kaleidoskop pembelajaran.

Lalu bagaimana cara membuat kaleidoskop?

Yang paling menentukan dalam pembuatan kaleidoskop adalah dokumentasi kegiatan. Akan sulit membuat kaleidoskop jika tidak ada dokumentasi. Karena itu guru harus rajin membuat dokumentasi selama pembelajaran dan dikelola.

Video kaleidoskop pembelajaran kelas V SD Juara Semarang tersebut dibuat hanya menggunakan powerpoint dengan bahan dokumentasi yang ada. Untuk backsound-nya adalah hasil convert dari mpeg ke mp3.



Sekilas memang kelihatan menambah sedikit pekerjaan. Tapi dengan adanya kaleidoskop bisa memuaskan semua pihak; baik sekolah, orangtua, dan siswa sendiri. Juga bisa menginspirasi pihak lain jika di share seluasnya. Paling tidak bisa memenuhi keingintahuan orangtua tentang kegiatan yang telah dilewati ananda selama setahun pembelajaran.

Cosplay pahlawan

Cosplay pahlawan

 

Sebagai bentuk ekspresi penghargaan kepada para pahlawan yang telah gugur membela tanah air, siswa kelas 5 SD Juara Semarang diajak gurunya untuk membuat costplay para pahlawan.




Selain membuat costplay siswa juga diminta untuk menuliskan kisah perjuangan pahlawan yang dipilih. Harapannya mereka mengenali biografi pahlawan tersebut dan bisa mengambil hikmah untuk kehidupan sehari-hari.






Kamis, 07 Juli 2022

Gurunya Manusia

In memoriam gurunda Munif Chatib. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu. Aamiin. Lahu alfatihah 


Sang maestro gurunya manusia itu telah berpulang sepekan yang lalu
Banyak kenangan beliau tinggalkan
Awal kenal 2010 saat ikut seminarnya. 2011 inten berinteraksi karena ikut program guardian angel (skuad IV) membuat semakin akrab bak sahabat lama


Pak Munif sosok yang all out menjalankan misinya dan fight dalam mewujudkan impiannya namun tetap bersahaja meski kaya ilmunya
Buku sekolahnya manusia dan beberapa yang lain menjadi masterpiece yang diwariskan
Tidak hanya buku bahkan beliau juga tinggalkan untuk para penerusnya lembaga yang menaungi beberapa sekolah formal maupun non formal, diantaranya school of human di Cibubur.
Sugeng tindak syeikh (begitu biasanya saya memanggil beliau). Semoga semua karya yang kau torehkan menjadi jariyah yang tidak hanya menyelamatkan dari kengerian kubur dan neraka tapi juga menempatkan di sisi terbaik-Nya
Lahu alfatihah...