Home visit dalam konteks sekolah adalah kunjungan seorang guru ke rumah siswa. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan home visit.
Dari pengalaman melakukan home visit diantara manfaat yang saya rasakan adalah sebagai berikut; pertama, kita bisa lebih mengenali latar belakang siswa; bagaimana keluarganya, bagaimana lingkungan sekitar tempat tinggalnya, bagaimana kondisi rumahnya, dan seterusnya. Dengan mengenali siswa secara detail akan membuat kita lebih mudah memberikan pendampingan kepada mereka.
Kedua, akan terjalin hubungan yang erat dan menghilangkan gap yang bisa jadi sebelumnya terbentuk karena keadaan atau kondisi formal yang kaku. Adanya gap bisa menimbulkan kesulitan dalam berkomunikasi dan interaksi. Dengan hilangnya gap, maka komunikasi dan interaksi akan hangat dan akrab. Dengan kehangatan dan keakraban hubungan maka akan lebih mudah bagi guru dalam memberikan bimbingan dan siswa pun akan mudah menerima arahan yang diberikan oleh guru.
Ketiga, home visit juga bisa menjadi sarana untuk melakukan konfirmasi. Dalam perjalanan proses pembelajaran kadang muncul kondisi tertentu pada siswa. Hal tersebut kadang akan memunculkan berbagai dugaan pada diri guru. Untuk menghindari adanya dugaan yang tidak tentu maka bisa dilakukan konfirmasi langsung ke siswa atau keluarga dengan home visit. Termasuk mengkonfirmasi berbagai informasi dan data diri siswa yang diterima oleh pihak sekolah di awal siswa masuk ke sekolah.
Ada pengakuan dari salah satu orangtua siswa, bahwa anaknya senang jika dikunjungi gurunya. Begitulah pula yang saya lihat ketika saya melakukan home visit maka saya lihat wajah siswa merona girang mungkin karena tidak pernah menyangka gurunya akan datang menemuinya secara pribadi ke rumah.
Jadi, perlukah home visit ke rumah siswa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar