Kamis, 26 Agustus 2021

Home Visit ke rumah siswa, perlukah?

Home visit dalam konteks sekolah adalah kunjungan seorang guru ke rumah siswa. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan home visit. 

Dari pengalaman melakukan home visit diantara manfaat yang saya rasakan adalah sebagai berikut; pertama, kita bisa lebih mengenali latar belakang siswa; bagaimana keluarganya, bagaimana lingkungan sekitar tempat tinggalnya, bagaimana kondisi rumahnya, dan seterusnya. Dengan mengenali siswa secara detail akan membuat kita lebih mudah memberikan pendampingan kepada mereka.




 

Kedua, akan terjalin hubungan yang erat dan menghilangkan gap yang bisa jadi sebelumnya terbentuk karena keadaan atau kondisi formal yang kaku. Adanya gap bisa menimbulkan kesulitan dalam berkomunikasi dan interaksi. Dengan hilangnya gap, maka komunikasi dan interaksi akan hangat dan akrab. Dengan kehangatan dan keakraban hubungan maka akan lebih mudah bagi guru dalam memberikan bimbingan dan siswa pun akan mudah menerima arahan yang diberikan oleh guru.



 

Ketiga, home visit juga bisa menjadi sarana untuk melakukan konfirmasi. Dalam perjalanan proses pembelajaran kadang muncul kondisi tertentu pada siswa. Hal tersebut kadang akan memunculkan berbagai dugaan pada diri guru. Untuk menghindari adanya dugaan yang tidak tentu maka bisa dilakukan konfirmasi langsung ke siswa atau keluarga dengan home visit. Termasuk mengkonfirmasi berbagai informasi dan data diri siswa yang diterima oleh pihak sekolah di awal siswa masuk ke sekolah.

Ada pengakuan dari salah satu orangtua siswa, bahwa anaknya senang jika dikunjungi gurunya. Begitulah pula yang saya lihat ketika saya melakukan home visit maka saya lihat wajah siswa merona girang mungkin karena tidak pernah menyangka gurunya akan datang menemuinya secara pribadi ke rumah.

Jadi, perlukah home visit ke rumah siswa?


Senin, 23 Agustus 2021

Sang Maestro itu kini telah pergi

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun 3x

Sang Maestro itu kini telah pergi.

Sang Maestro yang saya maksudkan adalah bang Lendo, begitu beliau biasa dipanggil. Nama lengkapnya Lendo Novo. Dari namanya saja sudah unik, begitu pulalah sejatinya beliau merupakan pribadi yang punya banyak keunikan.

Bagaimana tidak unik disaat semua sektor kehidupan termasuk dunia pendidikan mengarah kepada digitalisasi dan modernitas, beliau malah mengajak kita untuk kembali ke alam bergelut dengan tanah, air, intinya belajar bersama alam. Ajakan yang sudah 20 tahunan ini beliau geluti.

Orang hebat yang sangat tawadhu'

Saya termasuk yang cukup terpengaruh dengan ajakan beliau. Berawal dari tahun 2009 silam saya temukan buku biografi beliau dalam bentuk novel yang berjudul lendonovel di perpustakaan sekolah alam arridho Semarang. Setelah saya baca habis buku tersebut saya sangat penasaran untuk lebih dalam memahami pemikiran beliau. Sayapun mencari tahu no ponsel beliau dengan cara inbox di laman fb beliau. Saya tidak menyangka beliau merespon dengan cepat inbox saya bahkan langsung memberi no ponselnya tanpa tanya-tanya kamu siapa dan seterusnya. Hal itu makin membuat saya ingin segera ketemu dengan beliau. Sayapun janjian via SMS untuk ketemuan di Bogor. Alhamdulillah saya bisa ketemu beiau dan ngobrol panjang lebar walaupun di sela waktu terapi beliau. Sungguh saya merasa tersanjung, ibarat anak kecil bertemu dengan orang hebat yang diidolakannya. Dengan sangat tawadhu beliau menerima saya dan kamipun mengobrol seperti bertemu kawan lama.

 


 

Pertemuan langsung berikutnya adalah di tahun 2014 saat saya undang beliau untuk sharing dihadapan para kepala sekolah juara se-Indonesia (sekolah dibawah jaringan Indonesia Juara) dan terakhir ketemu langsung tahun 2017 ketika beliau berkesempatan mengisi acara sekolah alam arridho Semarang. Setelah itu paling kami bertutur sapa via kolom komentar di laman fb beliau yang secara aktif dan intens beliau update statusnya.

Sungguh besar rasa kehilangan saya rasakan ketika diwapri istri memberi kabar meninggalnya beliau. Belum cukup banyak kiranya pemikiran beliau berhasil saya serap sudah pergi menghadap Rabbnya.

Diantara keunikan pemikiran beliau adalah beliau selalu merujuk pada Alqur'an, hadits dan siroh nabi dalam setiap obrolan gagasan yang disampaikan meskipun tidak disampaikan dalam bahasa arab sebagaimana orang berdalil. Tapi begitu saya cek omongan beliau ternyata semua ada di alqur'an, hadits maupun siroh nabi. 

Sang Penggagas ribuan sekolah alam

Kini, pemikiran beliau telah menampakkan hasil. Paling tidak dari statistik ribuan sekolah alam sudah berdiri dari Sabang sampai Merauke sebagai bukti bahwa pemikiran beliau sangat dibutuhkan untuk perbaikan kondisi bangsa Indonesia yang memang selalu menjadi concern beliau. Lihatlah status-status terakhir beliau di laman fb nya yang menjadi bukti keseriusan beliau memikirkan dan bergerak untuk perbaikan Indonesia. Hanya, mungkin karena di periode ini beliau berseberangan dengan pemerintah maka kitapun belum menemukan perhatian mereka tentang kepergian beliau.

Selamat jalan sang Maestro, kami bersaksi engkau orang baik yang tidak hanya memikirkan diri sendiri, keluarga atau kelompok kecilnya. Tapi seluruh pemikiran engkau curahkan dan bergerak untuk bangsa Indonesia. Semoga menjadi amal jariyah yang akan mengantarkan engkau bertemu dengan para mujahid pendidikan lainnya dan juga bertemu dengan Rasulullah dan para sahabatnya di jannah-Nya.

Yaa Rabb ijinkan kami bertemu kembali disana...

Berikut link sebuah persaksian untuk bang Lendo https://www.youtube.com/watch?v=nBDBvVAAeUk

Rabu, 18 Agustus 2021

Ayah, Jangan Berlebihan dalam Memberi Harta Kepada Ananda

 

Kaget juga ketika kamis pagi itu melihat foto waprian pak Syakir, salah satu rekan guru saya. Beliau mengirimi foto Anto (nama samaran), salah satu siswa kami dengan kondisi wajah penuh tembelan perban putih. Hari itu juga kami home visit kerumah Anto untuk bersimpati dan mengetahui detail kejadian yang dialaminya.



Sehari sebelumnya, rabu pagi kami sempat bertemu dengan Anto ketika dia sendiri datang ke sekolah untuk mengambil modul belajar mandiri. Kondisinya baik-baik saja. Bahkan dari sorot mata dan kecerahan wajahnya saya menduga dia dalah siswa yang sangat semangat menyambut pembelajaran di tahun ajaran baru.

 

Anto, menjadi korban kecerobohan dan tidak bertanggungjawab teman bermainnya. Kata Ayahnya, dia diajak bonceng motor oleh teman sebayanya yang belum mahir menaiki motor tapi nekat mencoba aksi akrobatik standing. Walhasil, Anto terpental kebelakang dan wajahnya pun beradu dengan paving block jalanan.


Kejadian tersebut layak menjadi perhatian dan peringatan bagi semua. Khususnya bagi siswa sekolah dasar jangan tergesa untuk mencoba sesuatu yang belum saatnya untuk mencoba. Bagi orangtua, terutama ayah janganlah memberi ijin atau menyerahkan harta atau benda berharga dengan jumlah besar kepada ananda ketika belum tiba masanya.


Saya teringat salah satu materi kajian yang disampaikan oleh ustadz Budi Ashari, founder sekolah Khuttab Al-Fatih tentang hal itu. Beliau mengutip peringatan yang sudah Allah berikan untuk para orangtua agar tepat dalam memberikan sesuatu (harta atau benda berharga) kepada anaknya. Peringatan tersebut terdapat di surat Annisa ayat kelima yang artinya, "dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya (baligh) harta..."

 

Syeikh As-Sa'di, ulama tafsir kontemporer menafsirkan orang yang belum sempurna akalnya yaitu orang yang belum bisa mengelola harta dikhawatirkan akan sia-sia atau menyebabkan kerusakan. Harta yang dimaksudkan bisa saja berupa motor, handphone, atau perkakas lain yang bernilai besar. Waktu yang tepat untuk memberikan kepada anak adalah ketika mereka sudah baligh atau sempurna akalnya. Sehingga anak bisa menggunakannya untuk kemanfaatan dan kebaikan.


Ironisnya, di jalanan kita sering melihat ada anak kecil yang menaiki motor bahkan tanpa helm pengaman. Semoga saja tidak ada yang mengalami kejadian seperti Anto yang awalnya pengen senang-senang tapi ujungnya malah celaka. Naudzubillah min dzalik

 

Sumber ide tulisan: refleksi home visit siswa SD Juara Semarang