Senin, 25 September 2017

Komunitas Guru Belajar


Ahad, 24 September 2017 alhamdulillah jadi juga berbagi di hadapan guru-guru yang berkumpul di komunitas guru belajar. 
Walaupun dengan seadanya (dalam arti sebenarnya) diskusi berjalan dengan meriah. Begitulah jika guru-guru berkumpul, seperti burung yang dilepas dari sangkarnya bebas ciap-ciap.
Komunitas ini bisa jadi alternatif tempat kumpul guru yang asyik dengan jargon memerdekakan guru.

Saat itu saya berbagi kisah pembelajaran ketika di SD Juara Semarang. Ketika saya membuat kegiatan pembelajaran yang menghasilkan OSIS SD dan menjadi bahan untuk nulis esai.





Buat para guru yuks buat komunitas belajar sebanyaknya karena tantangan kita luar biasa besarnya.


Jumat, 22 September 2017

Mari Berbagi


Mari-mari yang tinggal di Kota Semarang dan sekitarnya kita merapat.

Kami akan berbagi pengalaman yang mengesankan dari sebuah proses pembelajaran. Tidak hanya mengesankan tapi juga menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat. Apa itu? Penasaran khan... Datang aja yuks...

Senin, 18 September 2017

Lost Generation






Kenapa saya pakai gambar itu lagi untuk tema Lost Generation? Karena ada satu pertanyaan yang menggelayut di pikiran saya ketika melihat kondisi Muslim Rohingya, yaitu Ada dimanakah para pemuda Rohingnya?

Berdasar berbagai literatur yang saya baca maupun pengalaman terlibat langsung, pemuda memiliki peran yang sangat penting di suatu daerah atau negara sekalipun. Contohnya perubahan rezim orde baru di Indonesia pelaku utama perubahan adalah para mahasiswa yang notabene pemuda. Begitu pula berbagai revolusi yang pernah terjadi di bumi ini kalau dikaji akan didapatkan kesimpulan bahwa pelakunya adalah pemuda.

Sehingga kondisi pemuda menentukan kondisi suatu bangsa. Sebagaimana pernyataan Bung Karno "beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia". Pernyataan tersebut keluar bukan hanya isapan jempol namun begitulah keadaan para pemuda Indonesia saat itu yang memiliki kualitas untuk mengguncang dunia.

Bagaimana dengan kondisi pemuda kita hari ini? Masih relevankah pernyataan Bung Karno jika dilontarkan untuk pemuda kali ini?

Jumat, 08 September 2017

Trauma Belajar






Trauma tidak hanya terjadi karena sebuah bencana atau kondisi konflik berkepanjangan seperti yang terjadi pada Muslim Rohingnya.

Ada trauma yang menurut pengamatan saya dialami mayoritas anak-anak kita khususnya yang tinggal di negara-negara kelas dua atau ketiga. Itulah trauma belajar.
Trauma belajar adalah kondisi berhenti, enggan, atau malas untuk belajar. Ciri-ciri penderita trauma belajar jika ditanya sesuatu yang umumnya bisa dijawab maka jawabannya tidak tahu.
Kondisi terparah jika trauma ini diderita oleh para guru.

Kamis, 07 September 2017

Wodul, sang guru sejati

Sarungan, kaos oblong dan peci tinggi menjadi ciri khas prejengan sosok beliau. Tidak nyangka sosok sesederhana itu telah banyak berperan pada perubahan peradaban Kaliabu, Magelang.



Mendengar cerita riwayat pekerjaan beliau jadi inget kata mas Rene 'your job is not your carier', bisa jadi pekerjaan yang telah digeluti dalam masa yang lama ternyata bukanlah karirnya. Begitulah halnya yang terjadi pada Wodul, sapaan akrab sosok yang bernama lengkap Muhammad Abdul Bar ini.

3 hari live in di rumah tinggal beliau membuat saya sangat kagum dengan cara yang digunakan wodul untuk menjadikan kampung Kaliabu menjadi kampung desainer. Sungguh cara seperti itulah yang seharusnya digunakan oleh para guru dalam mendidik siswanya.


Wodul berhasil menjadikan pemuda kampung yang berpredikat madesu menjadi insan-insan mandiri yang bermanfaat setidaknya untuk keluarga mereka. Semua dilakukan tanpa mengajak, apalagi menyuruh atau komando. Pemuda itu dengan sadar mengikuti jejak sukses Wodul dalam meraih dolar. Walhasil puluhan bahkan ratusan pemuda terentaskan dari dunia gelap dan kampung mereka populer dengan sebutan Kampung Designer atau Desainer Kampung.

Selengkapnya tentang Wodul bisa didapat di link wodeol.wordpress.com.

Rabu, 06 September 2017

Guru Juga Harus Terus Belajar

foto saat ngisi training di Tarakan


Pelatihan Guru sebagai sarana guru belajar

Setelah 5 tahun berkecimpung didunia pendidikan, di tahun 2007 saya mendapat kesempatan berlatih menjadi trainer di Trustco Jateng khususnya untuk pelatihan guru. (Terima kasih untuk sahabat terbaik saya Effendi Nugroho yang telah menjerumuskan saya di dunia training)

Menjadi trainer justru menyadarkan saya bahwa tidak bisa tidak seorang guru harus terus belajar dan berlatih. Banyak hal yang harus dikuasai guru; bagaimana memahami anak dengan berbagai permasalahannya, memahami kurikulum yang dirancang, memahami cara mengimplementasikan rencana-rencana kurikulum dan seterusnya. Ketika seorang guru berhenti melakukan belajar maka dengan sendirinya dia telah mengundang banyak permasalahan menyapanya maka akan terjadilah konflik entah konflik pribadi atau konflik antara guru dengan siswa.

Karenanya program pelatihan guru saya jadikan termasuk program utama kita peduli pendidikan. Sungguh, guru punya peran dan fungsi yang besar dalam menentukan warna dunia. Tentu guru yang dimaksud adalah guru dalam arti yang seluasnya.

Selasa, 05 September 2017

Yuk Peduli Pendidikan

Yuk Peduli Pendidikan

Sekitar medio 2002 saya diterima menjadi guru di sebuah sekolah swasta. Sejak saat itu saya bergumul dengan berbagai permasalahan yang ada di dunia pendidikan, hingga hari ini. Saya menyebutnya permasalahan karena begitulah adanya.

Jika mau diurai permasalahan yang saya maksudkan diantaranya; kesulitan yang dialami guru dalam menghadapi siswa, kurikulum yang gonta ganti setiap ganti menteri pendidikan, biaya pendidikan yang tak terbeli golongan masyarakat menengah kebawah, banyak siswa putus sekolah, banyak siswa tidak betah di sekolah, banyak sekolah yang tidak memiliki gedung yang layak pakai, dan lain sebagainya.

Melalui blog ini saya ingin mengajak semua orang yuk kita peduli pada permasalahan pendidikan yang ada di sekitar kita.